Pada saat membicarakan dua budaya, dua adat istiadat, dua kebiasaan, dua jenis kelamin yang berbeda, suatu wilayah diantara keduanya sulit untuk di terima, wilayah ‘abu-abu sering sulit diterima. Juga ada bentuk diskriminasi dan kekerasan antara dua pengkategorian itu. Antara benar dan salah pun ada suatu wilayah, dan wilayahnya mencakupi seluruh nilai benar dan salah itu. Hal yang benar di suatu wilayah bisa merupakan hal yg salah di wilayah yg lain yang membuat wilayah diantaranya menjadi jelas.
Saat seoarng manusia masuk dalam suatu kelompok akan terjebak dengan pengkategorian yang ada, sebagian yang ada dalam dirinya akan sesuai dgn kategori yg berlaku dalam kelompok itu, tapi kenyataannya tidak sedikit yg ada dalam dirinya tidak sesuai dengan lingkungan masyarakat dia berada. Hal yg sering terjadi adalah membenarkan bahwa dirinya masuk ke semua pengkategorian itu, sehingga dia kehilangan bentuk pribadi, sulit mengungkapkan pikiran pribadinya, sulit utk mengenal dirinya seutuhnya karena dia menjadi sama dgn yg lain. Sama saat model trend pakian tertentu, semua memakai model yang sama tanpa melihat cocok atau tidak dengan tubuh dan kepribadiaan.
Hal yang lain juga sering terjadi adalah kebingungan indentitas, kesullitan untuk mengikuti apa yg ada di masyarakat, karena sebagai manusia, pikaran, jiwa dan raganya adalah hal yg murni ada dalam dirinya, bukan timbul di luar dirinya. Sama saat seorang manusia interseks yg dilahirkan memilki vagina, berkromosom XY, memiliki testis dan tidak memiliki kelenjar payudara. Dia akan bingung dgn indentitas seksualnya karena masyarakat membedakan dengan jelas pikiran, jiwa dan raga antara laki-laki dan perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar